Waktunya Kumpulin Sampah

Selasa, 26 Maret 2013

Inspirasi Olah Sampah Menjadi Rupiah

sampah
Inspirasi Olah Sampah Menjadi Rupiah | Para sedulur Paguyuban Perantau Purbalingga,Sampah, apapun bentuknya entah kering atau basah, pastinya tidak jauh dari kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Tak hanya itu, tak jarang onggokan sampah yang terbuang dengan sembarang juga menjadi pemicu bencana alam seperti banjir.


Hal inilah yang ingin dihindari oleh warga Purbalingga Kidul. Hingga tercetuslah ide dari Toto Sugianto untuk mengolah tumpukan sampah tersebut menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai dalam lembaran rupiah.
Tepatnya di Kelurahan Purbalingga Kidul RT 02 RW 02 Kecamatan Purbalingga, Toto yang merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) bersama warga sekitar akhirnya membulatkan tekad untuk mendirikan tempat pengelolaan limbah rumah tangga yang diberi nama Bank Sampah Sami Maju
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Bank Sampah Sami Maju ini mengatakan, dulu ketika awal berdiri pada bulan Mei 2012, dirinya sempat bingung mencari lokasi penampungan sampah. Pasalnya, ketika akan memakai tanah milik pemerintah, rencana tersebut ditolak. “Waktu itu akan membangun di tanah kosong dekat TPU, tapi oleh pemerintah ditolak,” ujar Toto. Namun setelah ditinjau oleh kementerian pusat, barulah beberapa bantuan diberikan oleh pemerintah kabupaten. 
Namun untuk sekarang ini hanya RT 02 yang mau berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dan mendukung bank sampah. “Sistemnya, sampah-sampah kering seperti kardus, plastik, dan tas kresek dibeli. Lalu uangnya setengah untuk petugas, setengahnya lagi untuk perbaikan desa,” katanya. Walaupun demikian dirinya sering menyosialisasikan kepada RT lain untuk ikut berpartisipasi dalam menyejahterakan lingkungan. “Saya sudah menyosialisasikan kepada RT lain untuk mengikuti kegiatan bank sampah, seperti menjual sampah keringnya kepada kami,” kata Toto. 
Memang untuk sekarang ini dirinya baru mengambil sampah kering saja, namun untuk ke depannya menurut Toto pemerintah akan memberikan sebuah bantuan mesin pembuat kompos sampah basah. “Kira-kira bulan Desember ini kami akan mendapatkan bantuan mesin pembuat kompos,” katanya. 
Toto tidak sendirian dalam keliling mencari sampahnya, dirinya di bantu beberapa warga lainnya untuk mengambil sampah-sapah di RT-nya. Walaupun bau sampah yang menyengat dirinya tidak memerdulikan, asalnya warga di desanya bisa hidup sehat. “Saya berharap pemerintah desa bisa mendukung kami,” katanya.
Kelak Toto berharap jika peralatannya sudah memadai, dan tenaga pekerjanya sudah terbentuk, dirinya ingin bisa melakukan kegiatan tersebut di seruluh wilayah Kabupaten Purbalingga. “Satu bulan saya bisa mengangkut satu ton lebih sampah. Mungkin jika ada tenaga yang cukup, dan alat yang memadai kami bisa bekerja hingga satu kabupaten,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

komentar