BANDUNG, KOMPAS.com — Setelah lama melakukan penggalian
di tempat yang diduga merupakan salah satu rumah korban longsor di
Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung
Barat, Kamis (28/3/2013), pukul 14.15 WIB, ditemukan jasad seorang
wanita dalam keadaan menggendong anak.
Kamis, 28 Maret 2013
Proses pengangkatan Jasad Eros (32) dan Resti (3) korban longsor Kampung Nagrog Desa Mukapayung Kecamatan Cililn Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Kamis (28/3/2013)
Selasa, 26 Maret 2013
Mengharukan, Biaya SD Hingga Kuliah Dari Memulung Sampah
Agansis.Com – Sosoknya tinggi besar, kerap dipanggil
‘Mas Ganteng’. Perjuangannya untuk menjadi sarjana menjadi inspirasi
yang layak direnungkan. Sejak SD, ia membiayai sekolah dan kuliah
sebagai pemulung.
Sampah Jadi Pupuk dalam 24 Jam? Ini Triknya
Di
sekeliling kita, banyak kita temui sampah. Sampah ini bermacam-macam
jenisnya mulai dari limbah rumah tangga sampai dengan dedaunan dari
tanaman di sekitar rumah.
Sepertinya sampah tersebut sangat mengganggu aktivitas kita
sehari-hari apabila tidak dikelola dengan benar. Selain itu, juga
berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, tifus
yang dapat menyebar dengan cepat. Hal ini dikarenakan virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat tercampur air minum.
Penyakit demam berdarah melalui perantaraan nyamuk, dapat pula meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.Sampah juga berdampak buruk terhadap lingkungan, yaitu melalui cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai dan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan “lenyap”.
Huh… betapa banyak sisi negatif dari sampah ini. Padahal, sampah merupakan hasil dari “ulah” dan “kegiatan” kita, ya kan?
Untuk itu, alangkah baiknya jika sampah organik dapat kita manfaatkan sehingga menjadi lebih berguna bagi kita. Salah satunya, dengan melakukan pengumpulan sampah organik untuk kita ubah menjadi pupuk/ kompos dalam waktu yang relatif singkat dan dengan cara yang amat sederhana. Dengan bahan dan cara sebagai berikut, kita bisa melakukan “sedikit” perubahan terhadap sampah.
Bahan yang akan kita gunakan:
- Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, sisa/potongan sayuran, atau bahan organik apa saja (sampah organik) sebanyak 20 bagian.
- Dedak/katul 1 bagian.
- Dectro, kurang lebih 4 sendok makan.
- Air secukupnya, kira-kira 17 liter.
- Karung goni.
Cara Membuat:
1. Cacah bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak/katul;
2. Larutkan cairan Dectro ke dalam air;
3. Siramkan merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku, kemudian aduk merata;
4. Campuran bahan baku tersebut ditaruh di atas ubin yang kering dengan ketinggian sekitar 30 cm dan tutup dengan menggunakan karung goni.
Setelah 24 jam, sampah hasil olahan tersebut telah terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk tanaman (kompos). Pupuk ini akan cepat terurai apabila digunakan dan ditutup dengan tanah.
Sip kan? Selamat mencoba dan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar kita, untuk kita ubah jadi hal yang berguna. Go green! Jangan lupa simpan sampah pada tempatnya dan jangan buang sampah sembarangan.
Sumber : republika.co.id
diposkan : atep Supriatna
diposkan : atep Supriatna
Inspirasi Olah Sampah Menjadi Rupiah
Inspirasi Olah Sampah Menjadi Rupiah | Para sedulur Paguyuban Perantau Purbalingga,Sampah,
apapun bentuknya entah kering atau basah, pastinya tidak jauh dari
kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Tak hanya itu, tak jarang onggokan
sampah yang terbuang dengan sembarang juga menjadi pemicu bencana alam
seperti banjir.
Sumber:http://kotaperwira.com/bank-sampah-sami-maju-olah-sampah-menjadi-rupiah
diposkan : Atep Supriatna
Hal inilah yang ingin dihindari oleh warga Purbalingga Kidul. Hingga tercetuslah ide dari Toto Sugianto untuk mengolah tumpukan sampah tersebut menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai dalam lembaran rupiah.
Tepatnya di Kelurahan Purbalingga Kidul
RT 02 RW 02 Kecamatan Purbalingga, Toto yang merupakan pensiunan
pegawai negeri sipil (PNS) bersama warga sekitar akhirnya membulatkan
tekad untuk mendirikan tempat pengelolaan limbah rumah tangga yang
diberi nama Bank Sampah Sami Maju.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua
Pengurus Bank Sampah Sami Maju ini mengatakan, dulu ketika awal berdiri
pada bulan Mei 2012, dirinya sempat bingung mencari lokasi penampungan
sampah. Pasalnya, ketika akan memakai tanah milik pemerintah, rencana
tersebut ditolak. “Waktu itu akan membangun di tanah kosong dekat TPU,
tapi oleh pemerintah ditolak,” ujar Toto. Namun setelah ditinjau oleh
kementerian pusat, barulah beberapa bantuan diberikan oleh pemerintah
kabupaten.
Namun untuk sekarang ini hanya RT 02 yang mau
berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dan mendukung bank sampah.
“Sistemnya, sampah-sampah kering seperti kardus, plastik, dan tas kresek
dibeli. Lalu uangnya setengah untuk petugas, setengahnya lagi untuk
perbaikan desa,” katanya. Walaupun demikian dirinya sering
menyosialisasikan kepada RT lain untuk ikut berpartisipasi dalam
menyejahterakan lingkungan. “Saya sudah menyosialisasikan kepada RT lain
untuk mengikuti kegiatan bank sampah, seperti menjual sampah keringnya
kepada kami,” kata Toto.
Memang untuk sekarang ini dirinya baru mengambil
sampah kering saja, namun untuk ke depannya menurut Toto pemerintah akan
memberikan sebuah bantuan mesin pembuat kompos sampah basah. “Kira-kira
bulan Desember ini kami akan mendapatkan bantuan mesin pembuat kompos,”
katanya.
Toto tidak sendirian dalam keliling mencari
sampahnya, dirinya di bantu beberapa warga lainnya untuk mengambil
sampah-sapah di RT-nya. Walaupun bau sampah yang menyengat dirinya tidak
memerdulikan, asalnya warga di desanya bisa hidup sehat. “Saya berharap
pemerintah desa bisa mendukung kami,” katanya.
Kelak Toto berharap jika peralatannya sudah memadai,
dan tenaga pekerjanya sudah terbentuk, dirinya ingin bisa melakukan
kegiatan tersebut di seruluh wilayah Kabupaten Purbalingga. “Satu bulan
saya bisa mengangkut satu ton lebih sampah. Mungkin jika ada tenaga yang
cukup, dan alat yang memadai kami bisa bekerja hingga satu kabupaten,”
katanya.
Sumber:http://kotaperwira.com/bank-sampah-sami-maju-olah-sampah-menjadi-rupiah
diposkan : Atep Supriatna
Selasa, 19 Maret 2013
Belajar Kehidupan dari Sebuah Pohon Tua
Belajar Kehidupan dari Sebuah Pohon Tua
Alkisah ada seorang anak yang baru lulus dari sekolah hendak pergi ke kota.
Tujuan utamanya untuk mencari pekerjaan. Dan tentu saja merubah nasib.
Dia hanya seorang anak petani biasa. Setiap hari dia selalu terbiasa
dengan hidup yang sangat sederhana. Orang tuanya sudah terlalu tua untuk
diandalkan.
Belajar Dari Burung & Cacing
Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena
himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat
pada burung dan cacing.
himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat
pada burung dan cacing.
Minggu, 17 Maret 2013
Penertiban Pembuangan Sampah Ilegal
Ke 22 titik pembuangan sampah ilegal tersebut masing-masing berada di :
1. Kecamatan Ciwidey (seputar jalan Lolongokan-Rancawalini)
2. Kecamatan Margaasih (seputar jalan Patrol)
3. Kecamatan Margahayu (seputar Taman Margahayu Kencana bagian utara
dan pinggir gerbang Permata Kopo)
4. Kecamatan Dayeuhkolot (seputar jembatan Dayeuhkolot)
5. Kecamatan Cileunyi (seputar jalan Percobaan Cimekar)
6. Kecamatan Rancaekek (seputar gedung SD Rancaekek VI, jalur irigasi Rancabatok,
jalur protokol Dangdeur dan jalur protokol Jelegong)
7. Kecamatan Majalaya (seputar Kp. Bojong-Parongpong dan jalur utama Bojong)
8. Kecamatan Paseh (seputar gedung RSUD Ebah)
9. Kecamatan Solokanjeruk (seputar bangunan Kantor Kecamatan Solokanjeruk)
10. Kecamatan Baleendah (seputar jalan Siliwangi)
11. Kecamatan Pameungpeuk (seputar jalan Banjaran/depan Perum Patal dan seputar
jembatan RPH Langonsari).
2. Kecamatan Margaasih (seputar jalan Patrol)
3. Kecamatan Margahayu (seputar Taman Margahayu Kencana bagian utara
dan pinggir gerbang Permata Kopo)
4. Kecamatan Dayeuhkolot (seputar jembatan Dayeuhkolot)
5. Kecamatan Cileunyi (seputar jalan Percobaan Cimekar)
6. Kecamatan Rancaekek (seputar gedung SD Rancaekek VI, jalur irigasi Rancabatok,
jalur protokol Dangdeur dan jalur protokol Jelegong)
7. Kecamatan Majalaya (seputar Kp. Bojong-Parongpong dan jalur utama Bojong)
8. Kecamatan Paseh (seputar gedung RSUD Ebah)
9. Kecamatan Solokanjeruk (seputar bangunan Kantor Kecamatan Solokanjeruk)
10. Kecamatan Baleendah (seputar jalan Siliwangi)
11. Kecamatan Pameungpeuk (seputar jalan Banjaran/depan Perum Patal dan seputar
jembatan RPH Langonsari).
Jumat, 15 Maret 2013
RENUNGAN KEHIDUPAN
Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan,
tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,
mungkin kamu tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang…
positif dan negatif sampah
Sampah merupakan
sisa kegiatan sehari-hari manusia atau hasil proses alam yang berbentuk padat.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai
permasalahan, diantaranya estetika, kesehatan, dan potensibencana lingkungan.
pemulung sampah yang sukses
Hidup sebagai
rakyat miskin dirasakan I Wayan Dendra, yang kini menjadi warga
Sidoarjo, Jawa Timur, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Puluhan tahun hidupnya serba kekurangan, namun tidak membuat
Dendra patah semangat.
Kamis, 14 Maret 2013
Rabu, 13 Maret 2013
Hari Peduli Sampah Nasional
BuletinBelantara.com- 21 Februari
diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional, namun tidak banyak
orang menyadari momentum hari ini. Terlihat dari perilaku gaya hidup
masyarakat perkotaan yang masih belum sadar dan mengupayakan pengurangan
sampah rumah tangganya.
Indonesia Hasilkan 625 Juta Liter Sampah Sehari
TEMPO.CO, Palembang
- Sampah kini jadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup di
Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)